Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Cerita Rakyat

LEGENDA SANGKURIANG

Legenda Sangkuriang : Asal Gunung Tangkuban Perahu Alkisah pada jaman dahulu kala seekor babi tengah melintas di sebuah hutan belantara. Babi hutan itu sedang merasa kehausan di tengah panasnya terik matahari. Pada saat dia mencari-cari mata air, dia melihat ada air yang tertampung di pohon keladi hutan. Legenda Asal Muasal Gunung Tangkuban Perahu Kisah Sangkuriang Segera diminumnya air itu untuk melepas dahaga. Tanpa disadarinya air itu adalah air seni Raja Sungging Perbangkara. Karena kesaktian Raja Sungging Perbangkara, babi hutan itu pun mengandung setelah meminum air seninya. Sembilan bulan kemudian si babi hutan melahirkan seorang bayi perempuan. Raja Sungging Perbangkara mengetahui perihal adanya bayi perempuan yang terlahir karena air seninya itu. Ia pun pergi ke hutan untuk mencarinya. Ditemukannya bayi prempuan itu. Dia pun memberinya nama Dayang Sumbi dan membawanya pulang ke istana kerajaan. Dayang Sunbi

KOMPETENSI DASAR BAHASA INDONESIA KELAS X SMA 3.9 MENGIDENTIFIKASI BUTIR-BUTIR PENTING DARI DUA BUKU NON FIKSI (BUKUPENGAYAAN) DAN SATU NOVEL YANG DIBACAKAN NILAI-NILAI KEBAHASAAN CERITA RAKYAT DAN CERPEN

3.9 MENGIDENTIFIKASI BUTIR-BUTIR PENTING DARI DUA BUKU NON FIKSI (BUKU PENGAYAAN) DAN SATU NOVEL YANG DIBACAKAN NILAI-NILAI & KEBAHASAAN CERITA RAKYAT DAN CERPEN Kutipan buku fiksi: Pagi itu, waktu aku masih kecil, aku duduk di bangku panjangdi depan sebuah kelas. Sebatang pohon tua yang riangmeneduhiku. Ayahku duduk di sampingku, memeluk pundakkudengan kedua lengannya dan tersenyum mengangguk-angguk padasetiap orangtua dan anak-anaknya yang duduk berderet-deret dibangku panjang lain di depan kami. Hari itu adalah hari yang agakpenting: hari pertama masuk SD. Di ujung bangku-bangku panjangtadi ada sebuah pintu terbuka. Kosen pintu itu miring karena seluruhbangunan sekolah sudah doyong seolah akan roboh. Di mulut pintuberdiri dua orang guru seperti para penyambut tamu dalamperhelatan. Mereka adalah seorang bapak tua berwajah sabar,Bapak K.A. Harfan Efendy Noor, sang kepala sekolah dan seorangwanita muda berjilbab, Ibu

KOMPETENSI DASAR BAHASA INDONESIA KELAS X SMA 3.8 MEMBANDINGKAN NILAI DAN KEBAHASAAN CERITA RAKYAT DAN CERPEN.

3.8 MEMBANDINGKAN NILAI DAN KEBAHASAAN CERITA RAKYAT DAN CERPEN. Perbedaan Hikayat dan Cerpen 1. Waktu dan Bahasa Hikayat merupakan sastra lama yang lahir dan berkembang di zaman melayu kuno, sehingga bahasa yang digunakannya merupakan bahasa Melayu kuno. Untuk bisa membaca isi karya sastra ini, kita mesti menerjemahkan terlebih dahulu bahasa Melayu. Sementara itu, cerpen merupakan karya sastra yang lahir dan berkembang di zaman modern. sehingga bahasa yang digunakannya pun juga merupakan bahasa Indonesia yang merupakan bahasa utama negara kita. 2. Nama Pengarang Dalam hikayat, nama si pengarang tidak diketahui atau ananim, sehingga hikayat sering dianggap sebagai karya bersama atau karya milik warga sekitar (banyak orang). Sedangkan, nama pengarang cerpen bisa kita ketahui dengan mudah karena nama pengarang sering tercantum di bawah judul cerpen. 3.Jumlah Kata dan Latar Tempat

KOMPETENSI DASAR BAHASA INDONESIA KELAS X SMA 3.7 MENGIDENTIFIKASI NILAI-NILAI DAN ISI YANG TERKANDUNG DALAM CERITA RAKYAT (HIKAYAT) BAIK LISAN MAUPUN TULIS

3.7 MENGIDENTIFIKASI NILAI-NILAI DAN ISI YANG TERKANDUNG DALAM CERITA RAKYAT (HIKAYAT) BAIK LISAN MAUPUN TULIS Pengertian Cerita Rakyat Cerita rakyat adalah cerita yang berkembang disetiap daerah dan menceritakan asal usul atau legenda yang terjadi disuatu daerah; cerita yang berasal dari masyarakat dan berkembang dalam masyarakat. Cerita rakyat merupakan bagian dari dongeng. Ciri-ciri cerita rakyat Cerita rakyat disampaikan secara lisan Disampaikan secara turun-temurun Tidak diketahiu siapa pertama kali membuatnya Kaya nilai-nilai luhur Bersifat tradisional Memiliki banyak versi dan variasi Mempunyai bentuk-bentuk klise dalam susunan atau cara pengungkapannya. Fungsi cerita rakyat Fungsi sarana hiburan yaitu dengan mendengarkan cerita rakyat sepeti dongeng, mite atau legenda, kita sekan-akan