Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Cerita Pendek

KOMPETENSI DASAR BAHASA INDONESIA KELAS X SMA 3.9 MENGIDENTIFIKASI BUTIR-BUTIR PENTING DARI DUA BUKU NON FIKSI (BUKUPENGAYAAN) DAN SATU NOVEL YANG DIBACAKAN NILAI-NILAI KEBAHASAAN CERITA RAKYAT DAN CERPEN

3.9 MENGIDENTIFIKASI BUTIR-BUTIR PENTING DARI DUA BUKU NON FIKSI (BUKU PENGAYAAN) DAN SATU NOVEL YANG DIBACAKAN NILAI-NILAI & KEBAHASAAN CERITA RAKYAT DAN CERPEN Kutipan buku fiksi: Pagi itu, waktu aku masih kecil, aku duduk di bangku panjangdi depan sebuah kelas. Sebatang pohon tua yang riangmeneduhiku. Ayahku duduk di sampingku, memeluk pundakkudengan kedua lengannya dan tersenyum mengangguk-angguk padasetiap orangtua dan anak-anaknya yang duduk berderet-deret dibangku panjang lain di depan kami. Hari itu adalah hari yang agakpenting: hari pertama masuk SD. Di ujung bangku-bangku panjangtadi ada sebuah pintu terbuka. Kosen pintu itu miring karena seluruhbangunan sekolah sudah doyong seolah akan roboh. Di mulut pintuberdiri dua orang guru seperti para penyambut tamu dalamperhelatan. Mereka adalah seorang bapak tua berwajah sabar,Bapak K.A. Harfan Efendy Noor, sang kepala sekolah dan seorangwanita muda berjilbab, Ibu

KOMPETENSI DASAR BAHASA INDONESIA KELAS X SMA 3.8 MEMBANDINGKAN NILAI DAN KEBAHASAAN CERITA RAKYAT DAN CERPEN.

3.8 MEMBANDINGKAN NILAI DAN KEBAHASAAN CERITA RAKYAT DAN CERPEN. Perbedaan Hikayat dan Cerpen 1. Waktu dan Bahasa Hikayat merupakan sastra lama yang lahir dan berkembang di zaman melayu kuno, sehingga bahasa yang digunakannya merupakan bahasa Melayu kuno. Untuk bisa membaca isi karya sastra ini, kita mesti menerjemahkan terlebih dahulu bahasa Melayu. Sementara itu, cerpen merupakan karya sastra yang lahir dan berkembang di zaman modern. sehingga bahasa yang digunakannya pun juga merupakan bahasa Indonesia yang merupakan bahasa utama negara kita. 2. Nama Pengarang Dalam hikayat, nama si pengarang tidak diketahui atau ananim, sehingga hikayat sering dianggap sebagai karya bersama atau karya milik warga sekitar (banyak orang). Sedangkan, nama pengarang cerpen bisa kita ketahui dengan mudah karena nama pengarang sering tercantum di bawah judul cerpen. 3.Jumlah Kata dan Latar Tempat

TUGAS MEMBUAT CERITA PENDEK (CERPEN)

Bakat Terpendam Matahari mulai menyelimuti setiap lingkup kegiatan para warga, semilir angin lembut khas persawahan menyapu debu jalanan, suara kicauan burung memenuhi setiap penjuru desa, jajaran padi yang menguning tertunduk rapi, gemericik air sungai yang mengalir membuat tenang setiap orang mendengarnya, para petani sibuk dengan cangkul mereka. “Sur, bantu Bapak kau memilah gabah dibelakang setelah itu bersiaplah sekolah!, jangan main komputer kakak kau terus”, Kata Ibu yang sedang mengiris wortel untuk usaha bisnis pastel kecil-kecilanya yang baru dua bulan beliau dirikan. “Iya, Bu”, jawab singkat Mansur sambil mematikan komputer kakaknya. Dengan sigap Mansur membantu Bapaknya yang sibuk memilah gabah. Itulah kehidupan sederhana mansur di desa, kakaknya yang pergi untuk kuliah dan bekerja di ibukota, sejak dua tahun terakhir tidak mengirim kabar sedikitpun kepada keluarganya. “Rajin sekali anak Bapak ini