Langsung ke konten utama

TUGAS AGAMA ISLAM COVID-19

TUGAS AGAMA

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

PERTANYAAN

1) BAGAIMANA PENDAPAT KAMU TENTANG WABAH VIRUS CORONA INI, DAN APA USAHA YANG PERLU DILAKUKAN?

2) BAGAIMANA PENDAPAT KAMU TENTANG SESEORANG YANG BERPENDAPAT “AH KENAPA PERLU KHAWATIR DENGAN VIRUS CORONA, BIASA AJALAH MENYIKAPINYA, KALAU MEMANG BELOM ALLAH TAKDIRKAN MATI MAKA KITA TAK AKAN MATI, KARENA SEMUA SUDAH DITAKDIRKAN OLEH ALLAH SWT?

JAWABAN

1) Virus Corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) adalah virus yang menyerang sistem pernapasan. Penyakit karena infeksi virus ini disebut COVID-19. Virus Corona bisa menyebabkan gangguan pada sistem pernapasan, pneumonia akut, sampai kematian.Karena itu kita harus selalu waspada kepada setiap kemungkinan yang akan terjadi di lingkungan kita dengan cara selalu menjaga kebersihan dan membatasi setiap aktifitas diluar ruangan. Karena virus corona merupakan virus yang mematikan apabila kita dalam keadaan yang kurang fit/sehat.

Usaha yang perlu dilakukan:

Ø Hindari bepergian ke tempat-tempat umum yang ramai pengunjung.

Ø Gunakan masker saat beraktivitas di tempat umum atau keramaian.

Ø Rutin mencuci tangan dengan air dan sabun atau hand sanitizer yang mengandung alkohol minimal 60% setelah beraktivitas di luar rumah atau di tempat umum.

Ø Jangan menyentuh mata, mulut, dan hidung sebelum mencuci tangan.

Ø Hindari kontak dengan hewan, terutama hewan liar. Bila terjadi kontak dengan hewan, cuci tangan setelahnya.

Ø Masak daging sampai benar-benar matang sebelum dikonsumsi.

Ø Tutup mulut dan hidung dengan tisu saat batuk atau bersin, kemudian buang tisu ke tempat sampah.

Ø Hindari berdekatan dengan orang yang sedang sakit demam, batuk, atau pilek.

Ø Jaga kebersihan benda yang sering disentuh dan kebersihan lingkungan.

2) Walaupun kehidupan kita sudah ditakdirkan dan ditulis di lau mahfuz, tetapi kita juga harus berusaha semaksimal mungkin, karena ALLAH SWT telah berkalam “Sesungguhnya ALLAH tidak akan mengubah nasib suatu kaum hingga mereka mengubah diri mereka sendiri.” (QS.AR-RA’AD:11). Jadi dalam kondisi apapun kita harus berusaha, berdoa ,dan bertawakal, supaya ALLAH SWT memberikan nasib yang terbaik untuk kita.

Postingan populer dari blog ini

LKPD GAYA BELAJAR

Topik : Gaya Belajar Kelas : XI IPA/IPS Bidang Bimbingan : Bimbingan Belajar Tujuan : 1. Mengenal dan memahami gaya belajar 2. Mengetahui macam-macam gaya belajar 3. Mengenal dan memahami strategi belajar Materi : 1. Pengertian Belajar 2. Pengertian Gaya Belajar 3. Macam-macam gaya belajar 4. Ciri-ciri gaya belajar 5. Strategi Belajar Pengertian Belajar Belajar adalah suatu proses atau upaya yang dilakukan setiap individu untuk mendapatkan perubahan tingkah laku, baik dalam bentuk pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai positif sebagai suatu pengalaman dari berbagai materi yang telah dipelajari. Definisi belajar dapat juga diartikan sebagai segala aktivitas psikis yang dilakuka...

Latihan Soal Kegiatan Distribusi dan Konsumsi

Tentukan BENAR atau SALAH pernyataan di bawah ini dan berikan alasannya! Distribusi adalah kegiatan yang ditujukan untuk menyalurkan barang dan/ atau jasa tertentu dari produsen ke konsumen. Pak Sugiono memproduksi keripik pisang, keripik pisang yang dibuat Pak Sugiono langsung dijual di pasar. Pernyataan tersebut merupakan contoh distribusi langsung. Dalam mendistribusikan perlengkapan sekolah menggunakan mata rantai jenjang ketiga (3). Faktor pasar, barang, pedagang dan kebiasaan dalam pembelian merupakan factor-faktor yang memengaruhi distribusi. Dalam proses mendistribusikan distributor tidak memiliki fungsi sebagai penanggung resiko. T...

RANGKUMAN MATERI ISLAM DAN KEBANGSAAN

Mayoritas ulama di dunia Islam termasuk jumhur ulama di Indonesia memandang masalah sistem politik ( nidlom siyasi ) dengan cara lebih proporsional, bahwa politik adalah masalah cabang ( furu’ ) bukan pokok ( ushul ). Soal negara merupakan masalah ilmu fikih, bukan soal ilmu kalam ( aqidah ). Soal politik dan kenegaraan tidak menyebabkan seseorang keluar dari Islam (kafir atau murtad). Sehingga, para ulama itu tidak memandang masalah politik ( siyasah ) secara dogmatis, lebih rasional dengan pendekatan istimbathi (metode penggalian hukum agama) yang analitis, metodologis berdasarkan perspektif hukum fikih. Maka masalah politik dan kenegaraan dikategorikan sebagai wilayah ijtihadiyah (wilayah pemikiran para ulama) sehingga tidak dipandang sebagai kebenaran absolut. Itulah mengapa sistem politik di dunia Islam itu lentur, tidak tunggal dan beragam. Sistem politik masing-masing negara disesuaikan dengan ijtihad para ulama setempat.         ...