Langsung ke konten utama

TUGAS INDIVIDU ANALISIS KELOMPOK SOSIAL PERKOTAAN

Setelah mengamati masyarakat di lingkungan saya. Saya dapat mengelompokkan mereka kedalam beberapa tipe kelompok sosial.


  1. Solidaritas Organik

Karena solidaritas yang muncul pada masyarakat di lingkungan saya merupakan bentuk solidaritas yang mengikat masyarakat yang beragam dan telah mengenal pembagian kerja masing-masing secara rinci. Pembagian kerja tersebut didasarkan pada aturan hukum yang restitutif. Setiap masyarakat ini saling ketergantungan satu sama lain. Motivasi para anggota solidaritas organik adalah berdasarkan pada materi atau upah yang diterima sebagai bayaran atas usaha yang mereka dapatkan. Bayaran tersebut akan digunakan untuk kepentingan mereka sendiri. Di masyarakat sekitar saya juga memiliki rasa kolektif yang rendah, Meskipun saling ketergantungan, namun individu-individu solidaritas organik tidak mempunyai kesadaran kolektif yang tinggi. Hal ini dikarenakan mereka saling bergantung demi memenuhi kebutuhan mereka, bukan karena atas dasar tolong menolong dan kasih sayang.


  1. Gesellschaft

Sebab para anggota yang ada dalam kelompok tersebut berhubungan dengan berdasar pada kepentingan. Dengan demikian, hubungan bersifat cenderung formal, tidak kekal sebab beroerientasi pada ekonomi. Oleh karena itu masyarakat di sekitar saya tergolong jenis dari kelompok sosial yang memiliki anggota dengan ikatan lahir pokok dengan jangka waktu pendek atau singkat yang biasa disebut dengan patembayan.


  1. Kelompok Sekunder

Karena masyarakat di lingkungan saya termasuk kedalam kelompok besar yang terdiri dari banyak orang. Dan hubungannya tidak harus mengenal secara pribadi kurang akrab dan mempunyai sifat yang tidak langgeng, karena didasari pada kepentingan yang sama. Masyarakat di lingkungan saya berhubungan sosial dengan anggota yang cukup banyak sehingga interaksinya kurang intensif dan kurang erat.

Postingan populer dari blog ini

MENGURAI GLOBALISASI: WUJUD BUDAYA DAN PERUBAHAN SOSIAL DI JABODETABEK

A. PENGERTIAN GLOBALISASI Pengaruh globalisasi dalam dunia yang semakin terhubung secara global telah menjadi perhatian utama dalam berbagai bidang. Dalam era globalisasi ini, batasan-batasan geografis semakin terkikis, memberikan ruang bagi pertukaran informasi, ide, produk, dan budaya yang lebih intensif dan cepat. Fenomena ini tidak hanya membawa manfaat yang signifikan, tetapi juga menimbulkan tantangan dan perdebatan yang kompleks. Menurut Anthony Giddens, globalisasi adalah proses di mana dunia semakin terhubung melalui pertukaran informasi, ide, produk, dan budaya secara global. Ia berpendapat bahwa globalisasi melibatkan percepatan interaksi dan interdependensi antara negara-negara, serta melampaui batasan-batasan geografis dan politik. Giddens juga menekankan bahwa globalisasi memiliki dampak yang signifikan pada berbagai aspek kehidupan manusia, termasuk ekonomi, politik, sosial, dan budaya (Giddens, 19

TUGAS GEOGRAFI KELAS X SMA BAB HIDROSFER

PERTANYAAN   Jelaskan aktivitas manusia (minimal 3) yang dapat mengganggu proses siklus hidrologi serta dampak yang ditimbulkannya.   JAWABAN   Kegiatan manusia yang memengaruhi siklus air adalah penebangan hutan secara liar. Pembukaan lahan untuk pertanian dan perkebunan. Pembangunan perumahan dan perindustrian. Pembangunan jalan tol dan jalan raya di perkotaan dan desa.   Penebangan hutan liar yang menyebabkan banyaknya lahan kosong sehingga air yang turun tidak terserap oleh tanah. Pembangunan jalan dengan menggunakan aspal dan beton untuk membuat jalan tol dan jalan raya. Aspal dan beton menghalangi air untuk meresap ke dalam tanah. Pembakaran hutan yang dapat menyebabkan struktur tanah dan juga tandus. Tidak menanami lahan-lahan yang kosong dengan tanaman, tetapi mengubah lahan-lahan tersebut menjadi daerah pemukiman. Berkurangnya daerah resapan air di daerah perkotaan sehingga mengakibatkan sungai, danau, dan daerah penampungan air menjadi kering. Apabila kering, maka men

TRANSFORMASI DAN ADAPTASI MASYARAKAT PESISIR INDONESIA

A. PENGERTIAN PERUBAHAN SOSIAL DAN MASYARAKAT PESISIR Dalam era yang terus berkembang ini, perubahan sosial menjadi fenomena yang tidak dapat dihindari. Perubahan tersebut melibatkan berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam konteks masyarakat pesisir Indonesia. Sebagai negara maritim dan kepulauan terbesar di dunia, pemahaman yang mendalam tentang perubahan sosial pada masyarakat pesisir menjadi sangat penting. Jan Flora dan Arnold P. Goldsmith menggambarkan perubahan sosial sebagai dinamika sosial dan transformasi struktur sosial yang melibatkan perubahan dalam pola hidup, mata pencaharian, dan pola kekerabatan dalam masyarakat (Flora & Goldsmith, 2003). Dalam konteks masyarakat pesisir, perubahan sosial dapat mencakup pergeseran dalam mata pencaharian dari perikanan tradisional ke sektor pariwisata atau industri lainnya, serta perubahan dalam struktur keluarga dan pola kekerabatan yang dap