LAPORAN HASIL PEMBUATAN TAHU
Tahu adalah makanan yang dibuat dari endapan perasan biji kedelai yang mengalami koagulasi. Tahu berasal dari Tiongkok, seperti halnya kecap, tauco, bakpau, dan bakso. Nama "tahu" merupakan serapan dari bahasa Hokkian (tauhu) (Hanzi: 豆腐, hanyu pinyin: doufu), yang secara harfiah berarti "kedelai terfermentasi". Tahu telah dikenal di Tiongkok sejak zaman dinasti Han sekitar 2200 tahun lalu. Penemunya adalah Liu An (Hanzi: 劉安) yang merupakan seorang bangsawan, cucu dari Kaisar Han Gaozu, Liu Bang yang mendirikan dinasti Han.
Tahu di Indonesia, Tahu telah mengalami indigenisasi di Indonesia sehingga muncul berbagai varian tahu serta panganan berbahan tahu. Tampilan luar tahu ada yang berwarna putih maupun kuning. Karena populernya, tahu menjadi bagian tak terpisahkan yang ditemui di tempat makan berbagai tingkat sosial di Indonesia, bersama-sama dengan tempe. Di Kediri tahu kuning menjadi makanan khas. Tahu ini dikenal sebagai tahu takua. Tempat lain yang juga terasosiasi dengan tahu adalah Sumedang (tahu Sumedang).
Tahu guling, suatu jajanan berbasis tahu dari Surakarta.
Tahu masih terkait dengan kembang tahu dan tauhue (juga disebut sebagai "kembang tahu") menurut cara pembuatannya.
Aneka makanan yang melibatkan tahu antara lain tahu bacem, tahu bakso, tahu campur, tahu guling, tahu isi (tahu bunting), perkedel tahu, dan kerupuk tahu, tahu pedes, tahu krispi. Tahu goreng biasanya dihidangkan untuk menemani makanan berkuah cair, seperti mi bakso dan soto; atau batagor. Siomay, salah satu bentuk dimsum, juga menggunakan tahu kukus sebagai komponennya.
Alat Untuk Membuat Tahu :
*Mesin Giling Kedelai.
*Mesin Pemisah Kulit Ari Kedelai.
*Panci / Baskom Besar.
*Panci Perebus.
*Kompor.
*Serbet Makan.
*Saringan Tahu.
*Cetakan Tahu.
Bahan Membuat Tahu :
* 500 gr / 1 Mangkuk Kacang Kedelai.
* 60 ml / 4 Sdm Air Cuka.
* 2000 ml Air Mineral.
Cara Membuat Tahu
- Kedelai yang tersedia dicuci hingga bersih direndam dalam air selama
2 sampai 3 jam. Kadang ada yang merendam hingga 7 jam. Dalam proses perendaman ini kedelai akan mengembang. Bersihkan kembali kedelai dengan cara dicuci
berkali-kali. - Giling kedelai hingga halus, bila tidak punya mesin penggiling cukup pakai blender saja.
- Anda bisa melakukan proses penguap/an jika memang dirasa perlu. Sebentar saja, sekitar 10 menit sudah cukup. Alternatif lain anda bisa memasaknya hingga muncul gelembung-gelembung kecil.
- Saring bubur kedelai dengan kain. Untuk mempermudah proses terpisahnya
sari kedelai dari ampasnya maka ditambahkan air sambil terus
diaduk-aduk. Disini akan terlihat ampas tahu akan tetap bertahan dalam
kain sementara sari dari kedelai akan jatuh kedalam bak yang
sudah disiapkan dibawahnya. Jika anda ingin membuat susu kedelai, proses sudah selesai sampai disini. Untuk tahu, lakukan lagi step berikut. - Sari tahu yang ada dalam bak bisa ditambahkan cuka sambil terus diaduk.
- Kemudian tempatkan tahu pada cetakan dengan lama penyimpanan dalam cetakan ± 15 menit.
- Tahu yang sudah tercetak tersebut bisa direbus kurang lebih 1 jam untuk mengurangi kelembekan tahu sekaligus untuk menjadikan tahu lebih tahan lama.
HASIL ANALISIS
- Proses pemasakan tahu sangat dipengaruhi oleh Tujuan pemanasan tersebut adalah untuk Menghilangkan bau kedelai dan Agar proses penyaringannya dapat berjalan lebih baik. Akan tetapi, pemanasan juga berpengaruh terhadap kandungan proteinnya. Pengaruh panas dapat menyebabkan kerusakan protein, sehingga harus dilakukan dengan hati-hati
KESIMPULAN
Tahu adalah termasuk salah satu makanan yang dibuat dengan proses fragmentasi dengan subtract berupa karbodidrat makanan yang mengalami proses fragmentasi lebih memiliki nilai gizi yang lebih tinggi dari bahan pokoknya. Karena selam proses fragmentasi terjadi pemecahan komponen-komponen yang kompleks menjadi zat-zat yang lebih sederhana sehingga lebih mudah dicerna.
Untuk menghasilkan mutu atau kualitas tahu yang baik harus memperhatikan kualitas kedelai yang digunakan karena kedelai akan mempengaruhi cita rasa warna dan aroma. Selain dari bahan pokok juga dari cara pengolahan tahu yang harus diperhatikan adalah pada saat penambahan bahan cuka dan batu tahu harus benar-benar diperhatikan, banyak sedikitnya asam cuka akan mempengaruhi keberhasilan dalam membuat tahu.
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Tahu
https://pdfslide.net/documents/laporan-praktikum-pembuatan-tahu.html
https://caramembuat.id/cara-membuat-tahu/
http://mesintasudo.com/cara-membuat-tahu.html
LAMPIRAN FOTO
LAPORAN HASIL PEMBUATAN TEMPE
Tempe adalah makanan yang dibuat dari fermentasi terhadap biji kedelai atau beberapa bahan lain yang menggunakan beberapa jenis kapang Rhizopus, seperti Rhizopus oligosporus, Rh. oryzae, Rh. stolonifer (kapang roti), atau Rh. arrhizus. Sediaan fermentasi ini secara umum dikenal sebagai "ragi tempe".
Kapang yang tumbuh pada kedelai menghidrolisis senyawa-senyawa kompleks menjadi senyawa sederhana yang mudah dicerna oleh manusia. Tempe kaya akan serat pangan, kalsium, vitamin B, dan zat besi. Berbagai macam kandungan dalam tempe mempunyai nilai obat, seperti antibiotika untuk menyembuhkan infeksi dan antioksidan pencegah penyakit degeneratif.
Secara umum, tempe berwarna putih karena pertumbuhan miselia kapang yang merekatkan biji-biji kedelai sehingga terbentuk tekstur yang memadat. Degradasi komponen-komponen kedelai pada fermentasi membuat tempe memiliki rasa dan aroma khas. Berbeda dengan tahu, tempe terasa agak masam.
Tempe banyak dikonsumsi di Indonesia, tetapi sekarang telah mendunia. Kaum vegetarian di seluruh dunia banyak yang telah menggunakan tempe sebagai pengganti daging. Akibatnya, saat ini tempe tidak hanya diproduksi di Indonesia tetapi juga di banyak tempat di dunia. Berbagai penelitian di sejumlah negara, seperti Jerman, Jepang, dan Amerika Serikat. Indonesia juga sekarang berusaha mengembangkan galur (strain) unggul Rhizopus untuk menghasilkan tempe yang lebih cepat, berkualitas, atau memperbaiki kandungan gizi tempe. Beberapa pihak mengkhawatirkan kegiatan ini dapat mengancam keberadaan tempe sebagai bahan pangan milik umum karena galur-galur ragi tempe unggul dapat didaftarkan hak patennya sehingga penggunaannya dilindungi undang-undang (memerlukan lisensi dari pemegang hak paten).
Alat Membuat Tempe :
*Baskom
*Saringan
*Dandang
*Kipas angin
*Sotel kayu
*Tampah
*Kompor
Bahan Membuat Tempe :
* 400 Gram Kacang Kedelai.
* 15 Gram / 1 Sdm Tepung Beras.
* 1/3 Sdt Ragi Tempe.
* 2 Bungkus Daun Pisang / Plastik.
Cara Membuat Tempe:
Langkah 1 – Menyiapkan Kedelai
Ambil Kedelai, cuci bersih lalu rendam kurang lebih selama 5 jam. Jika sudah, rebus selama 30 menit. Lanjut rendam kembali selama 8 jam (1 malam).
Langkah 2 – Mengupas Kedelai
Setelah direndam semalaman, ambil lalu ganti air rendaman. Remas-remas kacang kedelai, hingga kulit tipisnya mengelupas. Lakukan sampai benar-benar bersih.
Langkah 3 – Mengeringkan Kedelai
Rebus kembali kedelai yang sudah dikupas bersih, sebentar saja yaitu sekitar 10 menit. Tiriskan, lalu diamkan selama 30 menit hingga pasti kering.
Langkah 4 – Membuat Ragi Tempe
Sambil menunggu kedelai kering, siapkan wadah kecil lalu masukan Tepung Beras dan Ragi Tempe. Aduk-aduk, pastikan bahan benar-benar tercampur.
Langkah 5 – Mencetak Tempe
Taburkan ragi di kedelai yang kering, lalu aduk rata. Masukan ke bungkus Daun Pisang. Selanjutnya tusuk-tusuk pakai tusuk gigi hingga lubang kecil merata.
Langkah 6 – Menyimpan Tempe
Simpan tempe selama 2 Hari 1 Malam. Tutupi dengan kain bersih, serta pastikan tidak terkena sinar matahari. Selesai, Tempe Homemade siap untuk dimasak!
ANALISIS HASIL :
- Proses pembuatan tempe dapat terbilang membutuhkan waktu yang cukup lama. Hingga diperoleh hasil jadi tempe, waktu yang dibutuhkan yaitu minimal 24 jam dan maksimal 72 jam. Lamanya proses pembuatan tempe karena proses fermentasi. Fermentasi akan berlangsung baik dan cepat bila dibantu dengan kondisi suhu yang optimal, jumlah ragi yang tepat dan pH yang asam (±4-5)
KESIMPULAN
- Pada dasarnya proses pembuatan tempe merupakan proses penanaman mikroba jenis jamur Rhizopus sp pada media kedelai, sehingga terjadi proses fermentasi kedelai oleh ragi tersebut. Hasil fermentasi menyebabkan tekstur kedelai menjadi lebih lunak, terurainya protein yang terkandung dalam kedelai menjadi lebih sederhana, sehingga mempunyai daya cerna lebih baik dibandingkan produk pangan dari kedelai yang tidak melalui proses fermentasi.
Tempe terbuat dari kedelai dengan bantuan jamur Rhizopus sp. Jamur ini akan mengubah protein kompleks kacang kedelai yang sukar dicerna menjadi protein sederhana yang mudah dicerna karena adanya perubahan-perubahankimia pada protein, lemak, dan karbohidrat. Selama proses fermentasi kedelai menjadi tempe, akan dihasilkan antibiotika yang akan mencegah penyakit perut seperti diare.
Untuk tahan lama, tempe yang misalnya akan menjadi produk ekspor dapat di bekukan dan dikirim ke luar negeri di dalam peti kemas pendingin. Proses membekukan tempu untuk ekspor sbb : mula-mula tempe di iris-iris setebal 2 – 3 cm dan di blanching direndam dalam air mendidih selama lima menit untuk mengaktifkan kapang dan enzim. Kemudian tempe di bungkus dengan plastik selofan dan di bekukan pada suhu 40 derajat Celcius sekitar 6 jam. Setelah beku disimpan pada suhu beku sekitar 20 derajat celcius selama 100 hari tanpa mengalami perubahan sifat penampak warna, bau dan rasa.
DAFTAR PUSAKA
https://www.google.com/search?q=pembuatan+tempe&tbm=isch&ved=2ahUKEwirs7
LAMPIRAN FOTO
LAPORAN HASIL PEMBUATAN TAPAI
Tapai singkong adalah tapai yang dibuat dari singkong yang difermentasi. Makanan tradisional ini populer di Jawa dan dikenal di seluruh tempat, mulai dari Jawa Barat hingga Jawa Timur. Di Jawa Barat, tapai singkong dikenal sebagai peuyeum (bahasa Sunda).
Pembuatan tapai melibatkan umbi singkong sebagai substrat dan ragi tapai (Saccharomyces cerevisiae) yang dibalurkan pada umbi yang telah dikupas kulitnya. Pada dasarnya tapai adalah makanan matang setelah melalui proses kukus atau rebus. Ada dua teknik pembuatan yang menghasilkan tapai biasa, yang basah dan lunak; dan tapai kering, yang lebih legit dan dapat digantung tanpa mengalami kerusakan. Tapai kering populer di daerah Priangan utara (Purwakarta dan Subang), dan dikenal sebagai buah tangan khas dari daerah ini (dikenal sebagai peuyeum gantung, karena diperdagangkan dengan digantung.).
Alat Membuat Tapai :
- Baskom
- Kain Lap
- Kompor
- Panci Kukus
- Penyaring
- Piring
- Pisau
- Sendok & Garpu
Bahan Membuat Tapai :
- Air secukupnya
- Daun pisang
- Ragi yang telah dihaluskan
- Singkong 2 kg
Langkah Pembuatan Tapai :
- Siapkan semua bahan.
- Kupas singkong dan kikis bagian kulit arinya hingga kesat.
- Potong singkong yang telah dikupas sesuai keinginan.
- Cuci hingga bersih singkong yang telah dipotong.
- Sementara menunggu singkong kering, masukkan air ke dalam panci samapai kira – kira terisi seperempat lalu panaskan hingga mendidih.
- Setelah air mendidih masukkan singkong ke dalam panci kukus, lalu kukus hingga singkong ¾ matang, kira – kira ketika ‘daging’ singkong sudah bisa ditusuk dengan garpu.
- Setelah matang, angkat singkong yang telah ¾ masak lalu taruh di suatu wadah, kemudian didinginkan
- Sambil mengipas – ngipas, teman satu kelompok kami menyiapkan wadah sebagai tempat untuk mengubah singkong menjadi tape. Wadah itu terdiri dari baskom yang bawahnya dilapisi dengan daun pisang.
- Setelah singkong benar – benar dingin, masukkan singkong ke dalam wadah lalu taburi dengan ragi yang telah dihaluskan dengan menggunakan saringan
- Singkong yang telah diberi ragi ini kemudian ditutup kembali dengan daun pisang. Singkong ini harus benar – benar tertutup agar mendapatkan hasil yang maksimal.
- Setelah singkong ditutupi dengan daun pisang, diamkan selama 1-2 hari hingga sudah terasa lunak dan manis. Saat itulah singkong telah menjadi tape.
ANALISIS HASIL:
- dapat diketahui bahwa tapai yang telah disimpan selama 3 hari mengalami perubahan rasa dan aroma. Jika di analisis, hal ini berkesesuaian dengan pendapat yang dikemukakan oleh Hidayati (2013) yang mengatakan bahwa “fermentasi hari ke 3 didapatkan pertumbuhan mikroorganisme rendah”. Hasil pengamatan menyatakan bahwa tapai memiliki aroma berbau alcohol dengan rasa yang agak manis. Hal ini juga sesuai dengan pendapat Rukmana (2001) bahwa “Pada proses pembuatan tapai, khamir dan kapang merupakan mikrobia yang mengubah karbohidrat yang terkandung dalam bahan, menjadi gula. peranan ragi dalam pembuatan tape adalah mengubah gula menjadi alkohol. rasa manis pada tape dipengaruhi oleh kadar gula yang ada dalam tape tersebut”.
KESIMPULAN:
- Pembuatan tape termasuk dalam bioteknologi konvensional (tradisional) karena masih menggunakan cara-cara yang
- Pada proses pembuatan tape, jamur ragi akan memakan glukosa yang ada di dalam singkong sebagai makanan untuk pertumbuhannya, sehingga singkong akan menjadi lunak, jamur tersebut akan merubah glukosa menjadi alkohol.
- Dalam pembuatan tape, ragi (Saccharomyces cereviceae) mengeluarkan enzim yang dapat memecah karbohidrat pada singkong menjadi gula yang lebih sederhana. Oleh karena itu, tape terasa manis apabila sudah matang walaupun tanpa diberi gula sebelumnya.
- Kegagalan dalam pembuatan tape biasanya dikarenakan enzim pada ragi Saccharomyces cereviceae tidak pecah apabila terdapat udara yang mengganggu proses pemecahan enzim tersebut.
DAFTAR PUSTAKA:
- https://www.google.co.id/amp/s/haris1aja.wordpress.com/2010/04/28/cara-pembuatan-tape-singkong/amp/
- https://id.m.wikipedia.org/wiki/Tapai_singkong
- https://cookpad.com/id/resep/2249949-membuat-sendiri-tape-singkong-homemade
LAMPIRAN FOTO :
LAPORAN HASIL PEMBUATAN YOGHURT
Yoghurt atau yogurt adalah susu yang dibuat melalui fermentasi bakteri. Yoghurt dapat dibuat dari susu apa saja, termasuk sari kacang kedelai. Produksi modern saat ini didominasi susu sapi. Fermentasi gula susu (laktosa) menghasilkan asam laktat yang berperan dalam protein susu untuk menghasilkan tekstur seperti gel dan aroma unik pada yoghurt. Yoghurt tersedia dalam beraneka macam rasa, rasa alami, rasa buah, rasa vanilla, atau rasa cokelat juga populer. Yoghurt dibuat melalui proses fermentasi menggunakan bakteri asam laktat pada temperatur yang dikontrol, disesuaikan dengan suhu optimum pertumbuhan bakteri.
Bakteri merombak gula susu alami dan melepaskan asam laktat sebagai produk sisa. Keasaman meningkat menyebabkan protein susu mengalami denaturasi menghasilkan tekstur padat pada yoghurt. Keasaman meningkat (pH=4-5) juga menghindari proliferasi bakteri patogen yang potensial. Di Amerika Serikat, untuk dinamai yoghurt, produk harus berisi bakteri Streptococcus salivarius subsp. thermophilus dan Lactobacillus delbrueckii subsp. Bulgaricus.Kata yoghurt berasal dari bahasa Turki yoğurt diambil dari kata sifat ‘yoğun’, yang berarti “padat” dan “tebal”, atau dari kata kerja yoğurmak, yang berarti “memijat” dan kemungkinan berarti “membuat padat” aslinya – bagaimana yoghurt dibuat.
Teori bahwa yoghurt digunakan oleh orang-orang Turki kuno didasarkan pada buku Diwan Lughat al-Turk oleh Mahmud Kashgari dan Kutadgu Bilig oleh Yusuf Has Hajib yang ditulis pada abad ke-11. Pada kedua buku tersebut, kata yoghurt disebutkan dan digambarkan sebagaimana yang digunakan oleh orang Turki nomadik, dengan kata yoghurt digambarkan dalam berbagai bagian. Juga, pertama kali orang Eropa mengenal yoghurt dapat dilihat pada sejarah klinik Prancis ketika Francis I menderita diare yang mematikan dan tidak ada dokter Prancis yang mampu menyembuhkannya. Namun, sekutunya Suleiman si Hebat mengirim seorang dokter, dan dengan bantuan yoghurt ia dapat disembuhkan dan orang Eropa dipercaya mengenal yoghurt untuk pertama kalinya dengan insiden itu.
Alat Untuk Membuat Yoghurt :
- Toples dan penutupnya
- Gelas ukur 1000 ml
- Spoit steril
- Bunsen
Bahan Untuk Membuat Yoghurt :
- Susu segar Ultra Full Cream 1000 ml
- Plain yoghurt
Cara Pembuatan :
- Menyiapkan semua alat dan bahan yang diperlukan.
- Menyemprotkan alkohol pada meja yang hendak digunakan agar tidak ada mikroorganisme yang dapat mengkontaminasi alat dan bahan yang digunakan.
- Mengukur volume susu segar yang hendak digunakan sebanyak 1 leter dengan menggunakan gelas ukur. lakukan secara steril dengan menyalakan bunsen dan melakukan kegitan didekatnya.
- Memasukkan susu kedalam toples yang steril. Mengusahakan agar tutup toples tidsk terbuka secara semperna untuk menghindari terkontaminasi oleh mikroorganisme lain.
- Mengambil plain yoghurt sebanyak 50 ml menggunakan spoit steril dan memasukkan kedalam toples yang telah berisi susu.
- Menutup rapat toples dan menginkubasi selama 1 malam.
- Mengamati perubahan yang terjadi dari segi warna, bau, rasa, kekentalan dan kekenyalannya.
ANALISIS HASIL
- Berdasarkan hasil pengamatan didapatkan hasil berat produk sebesar 231 gram dengan % produk sebesar 98,95%. Berdasarkan pengamatan sifat organoleptiknya diketahui bahwa yoghurt memiliki warna putih tulang, rasa asam, aroma khas yoghurt, tekstur sedikit kental, dan kenampakan menarik.
- Fungsi bahan yang digunakan dalam pembuatan yoghurt diantaranya adalah susu segar sebagai bahan utama pembuatan yoghurt dan sebagai sumber laktosa yang akan dirubah menjadi asam laktat oleh bakteri asam laktat. Susu skim berfungsi untuk mempertinggi kandungan bahan kering tanpa lemak agar tekstur dan konsistensi yoghurt meningkat dan untuk menambah nilai gizi dari yoghurt. Stater berupa bakteri asam laktat berfungsi untuk merubah laktosa pada susu menjadi asam laktat.
- Fungsi perlakuan dalam pembuatan yoghurt diantaranya adalah pasteurisasi untuk membunuh mikroorganisme patogen dan perusak yang ada pada susu, menguurangi populasi bakteri dalam susu, mempertinggi dan memperpanjang umur simpan, dan untuk menginaktifasi enzim-enzim yang dapat mempercepat kerusakan susu seperti fosfatase dan katalase. Pengukuran volume awal bertujuan untuk mengukur volume awal dari susu yang akan difermentasi. pendinginan hingga suhu 45˚C selama 30 menit yang bertujuan untuk memberikan kondisi yang optimum bagi pertumbuhan bakteri starter. Selanjutnya proses inokulasi dengan ditambahkannya Lactobacillus bulgaricus dan Steptococcus thermophillus yang bertujuan untuk membentuk asam yang lebih cepat, jumlah asam laktat yang diproduksi lebih banyak, konsistensi koagulum, dan intensitas cita rasa (flavor) lebih baik. Kemudian dilakukan fermentasi dengan suhu 40-45˚C selama 8 jam untuk menfermentasi bahan sehingga didapatkan susu yang mengandung asam laktat hasil fermentasi laktosa oleh bakteri asam laktat. Kemudian dilakukan pengukuran volume akhir untuk mengetahui hasil akhir dari produk tersebut sehingga didapatkan % produknya.
KESIMPULAN
Mikroorganisme yang digunakan dalam pembuatan yohurt adalah Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus. Kemudian, tahanp-tahanp pembuatan yoghurt yaitu pemanasan, pendinginan, inokulasi, pemeraman (inkubasi), dan refigerasi, hasil fermentasi dikatakan berhasil jika sesuai dengan SNI yag meliputi aroma normal atau khas yoghurt, rasa khas atau asam yoghurt dan tekstur cairan yang kental atau semi padat
DAFTAR PUSTAKA
http://errenscorner.blogspot.com/2017/02/resume-praktikum-teknologi-pengolahan.html
https://www.slideshare.net/nindoot/laporan-fermentasi-pembuatan-yoghurt
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Yoghurt
https://detoxinista.com/how-to-make-vegan-coconut-milk-yogurt/
LAMPIRAN FOTO :