Langsung ke konten utama

KOMPETENSI DASAR BAHASA INDONESIA KELAS X SMA 3.10 MENGEVALUASI PENGAJUAN,PENAWARAN DAN PERSETUJUAN DALAM TEKS NEGOSIASI

3.10 MENGEVALUASI PENGAJUAN,PENAWARAN DAN PERSETUJUAN DALAM TEKS NEGOSIASI

Pengertian Teks Negosiasi

Teks Negosiasi adalah bentuk interaksi sosial yang bertujuan untuk mencapai kesepakatan diantara pihak-pihak yang mempunyai kepentingan yang berbeda.

Ciri-Ciri Teks Negosiasi

Yang membedakan teks negosiasi dengan teks lainnya karena negosiasi mempunyai ciri-ciri diantaranya:

  • Menghasilkan kesepakatan (yang saling menguntungkan).
  • Mengarah pada tujuan praktis.
  • Memprioritaskan kepentingan bersama.
  • Merupakan sarana untuk mencari penyelesaian.

Kaidah Kebahasaan

Kaidah kebahasaan yang biasanya digunakan dalam teks negosiasi diantaranya:

  • Menggunakan bahasa yang santun.
  • Terdapat ungkapan persuasif (bahasa untuk membujuk).
  • Berisi pasangan tuturan.
  • Kesepakatan yang dihasilkan tidak merugikan dua belah pihak.
  • Bersifat memerintah dan memenuhi perintah.
  • Tidak berargumen dalam 1 waktu.
  • Didasari argumen yang kuat disertai fakta.
  • Minta alasan dari pihak mitra negosiasi (mengapa ya/tidak).
  • Jangan menyela argumen.

Struktur Kompleks Negosiasi

Terdapat 7 unsur yang menyusun negosiasi sehingga menjadi satu kesatuan yang utuh, berikut ini struktur kompleks teks negosiasi:

  1. Orientasi : Kalimat pembuka, biasanya ucapan salam. Fungsi nya untuk memulai negosiasi.
  2. Permintaan : Suatu hal berupa barang atau jasa yang ingin dibeli oleh pembeli.
  3. Pemenuhan : Kesanggupan hal berupa barang atau jasa dari penjual yang diminta oleh pembeli.
  4. Penawaran : Puncaknya negosiasi yang terjadi, kedua pihak saling tawar menawar.
  5. Persetujuan : Kesepakatan antara kedua belah pihak terhadap negosiasi yang telah dilakukan.
  6. Pembelian : Keputusan konsumen jadi menyetujui negosiasi itu atau tidak.
  7. Penutup : Kalimat penutup, biasanya ucapan salam atau terimakasih.

Tujuan Negosiasi

Adapun tujuan dilakukan negosiasi dalam hal bisnis, beberapa diantaranya untuk:

  • Mencapai kesepakatan yang memiliki kesamaan persepsi, saling pengertian dan persetujuan.
  • Mencapai penyelesaian atau jalan keluar dari masalah yang dihadapi secara bersama.
  • Mencapai kondisi saling menguntungkan dan tidak ada yang dirugikan (win-win solution).

Manfaat negosiasi yaitu untuk menciptakan jalinan kerja sama antara institusi, badan usaha, maupun perorangan dalam melakukan suatu usaha dan kegiatan bersama atas dasar saling pengertian.

Langkah Langkah Penulisan Teks Negoisasi

Berikut ini pendekatan langkah penyusunan teks negoisasi, antara lain :

  • Menentukan tujuan
  • Menentukan pihak yang terkait
  • Menentukan konflik
  • Menentukan solusi pada penawaran
  • Menentukan model kesepakatan

Jenis-Jenis Teks Negosiasi

Jenis-jenis teks negosiasi dapat dibedakan berdasarkan untung rugi, situasi dan juga jumlah negosiatior. Berikut penjelasannya dapat dilihat di bawah ini.

1. Negosiasi berdasarkan untung rugi

a. Negosiasi menghindari konflik (lose-lose)

Di dalam negosiasi menghindari konflik ini, kedua belah pihak menghidarkan konflik yang akan timbul. Jadinya kedua belah pihak tidak dapat bersepakat untuk menyelesaikan suatu masalah.

b. Negosiasi kolaborasi (win-win)

Di dalam negosiasi ini, negosiator akan terus berusahan untuk mencapai suatu kesepakatan dengan menggabungkan pada setiap kepentingan masing-masing.

c. Negosiasi akomodasi (lose-win)

Di dalam negosiasi akomodasi, pada negosiator mendapatkan keuntungan yang sangat sedikit bahkan bisa jadi rugi. Sedangkan pada pihak lawan yang bernegosiasi mendapatkan keuntungan yang sangat besar bisa mencapai 100% keuntungan. Biasanya kerugian ini karena kegagalan yang disebabkan negosiator di dalam bernegosiasi jadinya tidak mendapatkan keuntungan.

d. Negosiasi dominasi (win-lose)

Di dalam negosiasi dominasi ini negosiator mendapatkan keuntungan yang besar dari persetujuan yang telah dicapai. Sedangkan pada pihak lawan negosiasinya hanya mendapatkan keuntungan yang lebih sedikit.

2. Negosiasi berdasarkan situasi

a. Negosiasi formal

Negosiasi formal ini terjadi di saat situasi lagi formal. Ciri-ciri pada negosiasi formal yakni adanya sebuah perjanjian sah dimata hukum. Karenanya setiap pelanggaran pada perjanjian yang telah disepakati akan menjadi suatu perkara hukum. Misalnya yakni negosiasi diantara dua perusahaan.

b. Negosiasi non formal atau informal

Pada negosiasi non formal atau informal bisa terjadi kapan pun, dimana pun, serta pada siapa pun. Karenanya negosiasi non formal atau informal tidak dibutuhkannya perjanjian yang khusus.

3. Negosiasi berdasarkan jumlah negosiator

a. Negosiasi dengan pihak penengah

Pada Negosiasi dengan pihak penengah, negosiasi ini dilakukan pada dua negosiator atau bahkan lebih dan juga pihak penengah. Biasanya negosiator saling menyampaikan argumentasi . Pada pihak penengah yang bertugas menyampaikan keputusan akhir dari negosiasi itu.

Misalnya pada sidang di kantor pengadilan. Pada pihak penggugat, juga pihak yang tergugat ialah pihak yang dapat bernegosiasi. Sementara itu hakim hanya menjadi pihak menengah.

b. Negosiasi tanpa pihak penengah

Pada negosiasi tanpa pihak penengah, negosiasi ini dapat dilakukan pada dua negosiator atau bahkan lebih. Negosiasi yang dilakukan tan

3.10 MENGEVALUASI PENGAJUAN,PENAWARAN DAN PERSETUJUAN DALAM TEKS NEGOSIASI.

Pengertian Teks Negosiasi

Teks Negosiasi adalah bentuk interaksi sosial yang bertujuan untuk mencapai kesepakatan diantara pihak-pihak yang mempunyai kepentingan yang berbeda.

Ciri-Ciri Teks Negosiasi

Yang membedakan teks negosiasi dengan teks lainnya karena negosiasi mempunyai ciri-ciri diantaranya:

  • Menghasilkan kesepakatan (yang saling menguntungkan).
  • Mengarah pada tujuan praktis.
  • Memprioritaskan kepentingan bersama.
  • Merupakan sarana untuk mencari penyelesaian.

Kaidah Kebahasaan

Kaidah kebahasaan yang biasanya digunakan dalam teks negosiasi diantaranya:

  • Menggunakan bahasa yang santun.
  • Terdapat ungkapan persuasif (bahasa untuk membujuk).
  • Berisi pasangan tuturan.
  • Kesepakatan yang dihasilkan tidak merugikan dua belah pihak.
  • Bersifat memerintah dan memenuhi perintah.
  • Tidak berargumen dalam 1 waktu.
  • Didasari argumen yang kuat disertai fakta.
  • Minta alasan dari pihak mitra negosiasi (mengapa ya/tidak).
  • Jangan menyela argumen.

Struktur Kompleks Negosiasi

Terdapat 7 unsur yang menyusun negosiasi sehingga menjadi satu kesatuan yang utuh, berikut ini struktur kompleks teks negosiasi:

  1. Orientasi : Kalimat pembuka, biasanya ucapan salam. Fungsi nya untuk memulai negosiasi.
  2. Permintaan : Suatu hal berupa barang atau jasa yang ingin dibeli oleh pembeli.
  3. Pemenuhan : Kesanggupan hal berupa barang atau jasa dari penjual yang diminta oleh pembeli.
  4. Penawaran : Puncaknya negosiasi yang terjadi, kedua pihak saling tawar menawar.
  5. Persetujuan : Kesepakatan antara kedua belah pihak terhadap negosiasi yang telah dilakukan.
  6. Pembelian : Keputusan konsumen jadi menyetujui negosiasi itu atau tidak.
  7. Penutup : Kalimat penutup, biasanya ucapan salam atau terimakasih.

Tujuan Negosiasi

Adapun tujuan dilakukan negosiasi dalam hal bisnis, beberapa diantaranya untuk:

  • Mencapai kesepakatan yang memiliki kesamaan persepsi, saling pengertian dan persetujuan.
  • Mencapai penyelesaian atau jalan keluar dari masalah yang dihadapi secara bersama.
  • Mencapai kondisi saling menguntungkan dan tidak ada yang dirugikan (win-win solution).

Manfaat negosiasi yaitu untuk menciptakan jalinan kerja sama antara institusi, badan usaha, maupun perorangan dalam melakukan suatu usaha dan kegiatan bersama atas dasar saling pengertian.

Langkah Langkah Penulisan Teks Negoisasi

Berikut ini pendekatan langkah penyusunan teks negoisasi, antara lain :

  • Menentukan tujuan
  • Menentukan pihak yang terkait
  • Menentukan konflik
  • Menentukan solusi pada penawaran
  • Menentukan model kesepakatan

Jenis-Jenis Teks Negosiasi

Jenis-jenis teks negosiasi dapat dibedakan berdasarkan untung rugi, situasi dan juga jumlah negosiatior. Berikut penjelasannya dapat dilihat di bawah ini.

1. Negosiasi berdasarkan untung rugi

a. Negosiasi menghindari konflik (lose-lose)

Di dalam negosiasi menghindari konflik ini, kedua belah pihak menghidarkan konflik yang akan timbul. Jadinya kedua belah pihak tidak dapat bersepakat untuk menyelesaikan suatu masalah.

b. Negosiasi kolaborasi (win-win)

Di dalam negosiasi ini, negosiator akan terus berusahan untuk mencapai suatu kesepakatan dengan menggabungkan pada setiap kepentingan masing-masing.

c. Negosiasi akomodasi (lose-win)

Di dalam negosiasi akomodasi, pada negosiator mendapatkan keuntungan yang sangat sedikit bahkan bisa jadi rugi. Sedangkan pada pihak lawan yang bernegosiasi mendapatkan keuntungan yang sangat besar bisa mencapai 100% keuntungan. Biasanya kerugian ini karena kegagalan yang disebabkan negosiator di dalam bernegosiasi jadinya tidak mendapatkan keuntungan.

d. Negosiasi dominasi (win-lose)

Di dalam negosiasi dominasi ini negosiator mendapatkan keuntungan yang besar dari persetujuan yang telah dicapai. Sedangkan pada pihak lawan negosiasinya hanya mendapatkan keuntungan yang lebih sedikit.

2. Negosiasi berdasarkan situasi

a. Negosiasi formal

Negosiasi formal ini terjadi di saat situasi lagi formal. Ciri-ciri pada negosiasi formal yakni adanya sebuah perjanjian sah dimata hukum. Karenanya setiap pelanggaran pada perjanjian yang telah disepakati akan menjadi suatu perkara hukum. Misalnya yakni negosiasi diantara dua perusahaan.

b. Negosiasi non formal atau informal

Pada negosiasi non formal atau informal bisa terjadi kapan pun, dimana pun, serta pada siapa pun. Karenanya negosiasi non formal atau informal tidak dibutuhkannya perjanjian yang khusus.

3. Negosiasi berdasarkan jumlah negosiator

a. Negosiasi dengan pihak penengah

Pada Negosiasi dengan pihak penengah, negosiasi ini dilakukan pada dua negosiator atau bahkan lebih dan juga pihak penengah. Biasanya negosiator saling menyampaikan argumentasi . Pada pihak penengah yang bertugas menyampaikan keputusan akhir dari negosiasi itu.

Misalnya pada sidang di kantor pengadilan. Pada pihak penggugat, juga pihak yang tergugat ialah pihak yang dapat bernegosiasi. Sementara itu hakim hanya menjadi pihak menengah.

b. Negosiasi tanpa pihak penengah

Pada negosiasi tanpa pihak penengah, negosiasi ini dapat dilakukan pada dua negosiator atau bahkan lebih. Negosiasi yang dilakukan tanpa adanya pihak sebagai penengah, sehingga sebuah keputusan negosiasi bergantung kepada pihak yang telah melakukan negosiasi. Misalnya negosiasinya yakni negosiasi di antara perwakilan manager dengan pihak sponsor.

Itulah beberapa penjelasan mengenai pengertian teks negosiasi beserta tujuan, unsur-unsur dan juga jenis-jenis pada teks negosiasi. Semoga artikel ini dapat menjadi pedoman ataupun referensi di dalam ilmu pengetahuan yang sedang Anda cari.

pa adanya pihak sebagai penengah, sehingga sebuah keputusan negosiasi bergantung kepada pihak yang telah melakukan negosiasi. Misalnya negosiasinya yakni negosiasi di antara perwakilan manager dengan pihak sponsor.

Itulah beberapa penjelasan mengenai pengertian teks negosiasi beserta tujuan, unsur-unsur dan juga jenis-jenis pada teks negosiasi. Semoga artikel ini dapat menjadi pedoman ataupun referensi di dalam ilmu pengetahuan yang sedang Anda cari.

Postingan populer dari blog ini

Making a Living

Dalam hidup, kita sering bertemu dengan permasalahan yang bernada ekonomis. Mengenai pilihan, profit, uang, dsb. Setiap masyarakat memiliki caranya masing-masing dalam menghadapi hal ini. Tentunya hal tersebut berpengaruh dan dipengaruhi oleh masing-masing budaya masyarakat. Oleh karena itu, antropologi juga membahas mengenai permasalahan yang bersifat ekonomis. How do people make a living in diverse types of societies? Adaptive Strategies Cohen menyebut adaptive strategis sebagai cara utama manusia dalam bagaimana sistem utama mereka dalam menjalankan produktivitas. Produktivitas di sini yang dimaksud ialah mencari makanan. Ia membaginya menjadi 5 strategi utama, yaitu foraging; horticultural; agriculture; pastoralism; industrialism. Empat strategi pertama merupakan hal yang menarik untuk diulas lebih lanjut karena terkesan lebih ‘jauh’ dari kehidupan modern. Foraging Foraging merupakan taktik yang paling pertama yang dilakukan oleh manusia. Sampai sekitar 12.000 tahun...

LKPD GAYA BELAJAR

Topik : Gaya Belajar Kelas : XI IPA/IPS Bidang Bimbingan : Bimbingan Belajar Tujuan : 1. Mengenal dan memahami gaya belajar 2. Mengetahui macam-macam gaya belajar 3. Mengenal dan memahami strategi belajar Materi : 1. Pengertian Belajar 2. Pengertian Gaya Belajar 3. Macam-macam gaya belajar 4. Ciri-ciri gaya belajar 5. Strategi Belajar Pengertian Belajar Belajar adalah suatu proses atau upaya yang dilakukan setiap individu untuk mendapatkan perubahan tingkah laku, baik dalam bentuk pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai positif sebagai suatu pengalaman dari berbagai materi yang telah dipelajari. Definisi belajar dapat juga diartikan sebagai segala aktivitas psikis yang dilakuka...

KOMPETENSI DASAR 3.5 BAHASA INDONESIA KELAS X SMA (TEKS ANEKDOT)

KD 3.5 MENGEVALUASI TEKS ANEKDOT DARI ASPEK MAKNA TERSIRAT Pengertian Teks Anekdot Teks anekdot merupakan sebuah karangan cerita atau kisah yang bisa jadi berdasarkan pengalaman hidup seseorang yang ditulis secara singkat, pendek dan lucu tentang berbagai topik seperti pendidkan, politik, hukum, sindiran, kritikan, dan sebagainya. Dalam teks anekdot itu sendiri, perlu diketahui bahwa teks anekdot tidak hanya berisikan kisah-kisah cerita lucu semata melainkan terdapat juga amanat, pesan moral, serta ungkapan tentang suatu kebenaran secara umum. Ciri-ciri Teks Anekdot 1. Teks anekdot bersifat humor atau lelucon, artinya teks anekdot berisikan kisah-kisah lucu atau bualan. 2. Bersifat menggelitik, artinya teks anekdot akan membuat pembacanya merasa terhibur dengan kelucuan yang ada dalam teks. 3. Bersifat menyindir 4. Bisa jadi mengenai orang penting 5. Memiliki tujuan tertentu 6. Kisah cerita ya...